Berdasarkan pengalaman saya selama menyenangi dan menggelutihobby dan bisnis fotografi, saya mencatat ada berbagai hal yang berkaitan dengan peralatan penting yang sering dilupakan oleh para fotografer. Mereka entah karena lupa atau buru-buru sehingga kelabakan ketika sedang akan melakukan pemotretan.
1. Pertama adalah yang berkaitan dengan perlengkapan.
Tak sedikit yang lupa membawa baterai cadangan, baterai flash blitz, kabel rol tambahan, tripod atau monopod, lensa utama dan lensa cadangan, baju atau pakaian yang sesuai dengan momen yang akan dipotret. Walaupun sepele, tapi ini sangat bahaya bagi para fotografer. Untuk baterai, iya kalau di dekat tempat acara ada toko penjual baterai, kalau tidak? Bisa dibayangkan kan? Selain itu, waktunya juga terpakai dulu untuk beli-membeli itu.
Kabel rol tambahan, ini yang sering dilupakan oleh fotografer, karena ini dianggap tidak begitu penting dan bukan peralatan utama fotografi. Kesalahan ini dimulai dari anggapan bahwa di tempat acara sudah menyediakan ‘colokan’ untuk fotografer. Yang sering saya jumpai adalah, jika kita sebelumnya tidak sempat berkoordinasi dengan pihak panitia atau pengelola gedung, maka mereka tidak akan menyediakan itu bagi kita. Jadi, alangkah baiknya jika kita mempersiapkan diri dengan ini dari studio atau rumah kita.
Soal lensa, ini juga perlu perhatian yang sangat. Ingat, setiap momen kadang membutuhkan lensa yang berbeda-beda. Memang ada lensa yang bisa memadai untuk segala kondisi, tapi terkadang hasilnya kurang sesempurna yang kita harapkan.
Soal pakaian. Yang ini sudah sangat banyak para fotografer profesional yang mengingatkan. Walaupun kita fotografer, seharusnya kita juga harus menganggap diri kita sebagai bagian yang tak terpisahkan dari acara tersebut. Jika kita di lapangan terbuka yang memang untuk pemotretan model, ya kita boleh seadanya sesuai style kita. Suka-suka kita lah itu.
Nah, cara untuk menyiasati permasalah pertama ini adalah dengan kita selalu menyediakan seluruh kebutuhan kita dalam satu tas atau tempat khusus yang terpadu, tidak tersendiri untuk masing-masing peralatan. Sudah ada tas yang mencukupi untuk berbagai peralatan penting. Tas itu bisa memuat baterai cadangan, lensa, kamera, tripod, bahkan sebuah jaket yang kita desain netral yang bisa masuk dalam situasi acara apapun, formal maupun non formal.
2. Kedua adalah yang berkaitan dengan psikis dan kesehatan kita.
Ini kebiasaan buruk para fotografer yang sering dilupakan. Yaitu, besok pagi harus motret, malam hari sampai pagi asyik masyuk ngedit atau ngolah foto hingga lupa waktu. Saya yakin, jika kondisi kita tidak begitu fit, atau tidak sehat, maka pekerjaan kita tidak akan maksimal dan akan mempengaruhi hasilnya pula. Atur waktu sedemikian pula agar kita bisa maksimal dalam pekerjaan kita.
3. Ketiga, soal prepare sebelum acara.
Usahakan ketika kita menyetujui suatu event bahwa kita yang menjadi fotografernya. Kita tahu persis tempatnya, rundown atau rincian prosesi acaranya, orang-orang penting yang akan hadir, momen apa saja yang perlu didokumentasikan, dan layout gedung. Pernah terjadi pada diri saya, ketika motret acara penting, saya kebelet buang air kecil (kencing). Karena belum tahu tempat toiletnya, saya harus muter-muter cari toilet tersebut. Selepas kencing, sesampai di acara lagi, prosesi yang sangat penting sudah lewat. Waduh, menyesal seumur hidup saya. Dimarahin panitia lagi! Apes!
Oh iya, jika acara akan dimulai jam 07.00 Wib, usahakan dengan sangat kita hadir minimal setengah jam sebelumnya. Tujuannya apa? Yaitu agar kita bisa mengecek dari awal seluruh kesiapan kita sebelum acara mulai.
Oke, tips selanjutnya menyusul. Semoga bermanfaat!
Sumber
0 komentar:
Post a Comment