Terobosan inovatif ini dipelopori oleh Yang He, seorang ilmuwan dari Chinese University. Dari butiran-butiran beras, Yang He berhasil mensintesis komponen darah yang disebut Human Serum Albumin (HSA) yang banyak dibutuhkan untuk pertolongan pertama di unit gawat darurat.
Selain untuk didonorkan, Yang He mengatakan bahwa HSA yang sebenarnya merupakan protein ini juga banyak dibutuhkan oleh industri obat di beberapa negara. Komponen darah yang satu ini berguna dalam pengembangan obat maupun vaksin di laboratorium.
Namun karena belakangan ini donor darah makin langka, Yang He dan rekan-rekannya mengembangkan HSA sintetis dari beras. Dari 1 kg beras, ia berhasil mensintesis kurang lebih 2,75 gram HSA yang struktur kimianya sama persis dengan protein asli dari darah manusia.
"Kelebihannya, karena tidak berasal dari darah asli maka HSA dari beras ini bebas risiko penyakit menular," ungkap Dr Richard J Benjamin dari American National Red Cross saat mengomentari temuan ini, seperti dikutip dariFoxnews, Selasa (1/11/2011).
Efektivitas darah sintetis dari beras ini untuk menggantikan protein dari darah asli telah dibuktikan Yang He dalam sebuah eksperimen dengan tikus. Meski demikian, temuan ini masih harus menunggu beberapa tahun lagi untuk bisa diterapkan pada manusia.
Namun Dr Benjamin mengatakan, temuan ini tidak akan benar-benar mengatasi kelangkaan donor darah karena hanya bsia menggantikan satu komponen darah saja yakni HSA. Dalam praktiknya, komponen darah yang dibutuhkan sangat beragam misalnya trombosit.
0 komentar:
Post a Comment